mobil

Coil dalam Sistem Pengapian Berfungsi Untuk Apa? Ini yang Pengemudi Harus Tahu

Coil dalam Sistem Pengapian Berfungsi Untuk Apa? Ini yang Pengemudi Harus Tahu

Sistem pengapian adalah salah satu komponen penting dalam kendaraan bermesin bensin. Di antara berbagai elemen yang ada, coil pengapian atau ignition coil memiliki peran krusial.

Pengemudi wajib tahu, bahwa komponen kecil ini berperan besar dalam memastikan kendaraan dapat menyala dan berjalan dengan baik. Seperti layaknya komponen lain, coil pada pengapian juga bisa mengalami kerusakan.

Gejala seperti mesin sulit dinyalakan, tenaga kendaraan menurun, atau konsumsi bahan bakar meningkat, sering kali menjadi indikasi adanya masalah pada coil pengapian.

Setiap jenis pengapian didukung dengan berbagai komponen supaya sistemnya bisa berjalan dengan baik. Ignition coil atau coil, pada sistem pengapian berfungsi untuk menaikkan daya listrik.

Dijelaskan pada laman beberapa merek otomotif, adanya komponen ini membuat daya listrik dapat dinaikkan hingga 10 kV, atau bahkan bisa lebih tinggi lagi. Hal ini penting, karena untuk menghasilkan percikan api, maka dibutuhkan tegangan listrik dalam jumlah yang besar.

Coil pengapian bertugas mengubah tegangan listrik, dari aki yang rendah menjadi tegangan tinggi. Hal ini dibutuhkan untuk menghasilkan percikan api di busi.

Percikan api akan memulai proses pembakaran di ruang bakar, sehingga mesin kendaraan dapat bekerja optimal. Tanpa coil, sistem pembakaran tidak akan berjalan dan kendaraan pun tidak bisa dinyalakan.

Fungsi Sistem Pengapian

Sistem pengapian berperan sebagai rangkaian mekatronika yang mengubah listrik bertegangan rendah menjadi energi listrik bertegangan tinggi. Energi tersebut kemudian dialirkan ke busi, sehingga tegangan tinggi tersebut diubah menjadi percikan api (spark) yang diperlukan untuk menyalakan mesin mobil.

Skema pengapian ini hanya ditemukan pada mesin berbahan bakar bensin. Adapun fungsi utama sistem pengapian adalah sebagai berikut:

1. Menciptakan Percikan Api di Ruang Bakar

Fungsi utama sistem pengapian adalah menghasilkan percikan api di ruang bakar. Percikan ini membakar campuran udara dan bahan bakar pada akhir langkah kompresi, yang kemudian menghasilkan tenaga putar untuk mesin.

Proses ini melibatkan komponen utama seperti busi dan ignition coil, yang bekerja sama untuk memastikan pembakaran terjadi secara optimal.

2. Mengatur Waktu Pengapian

Selain menciptakan percikan api, sistem pengapian juga berfungsi untuk mengatur waktu pengapian di setiap silinder. Waktu pengapian harus tepat, yakni sesaat sebelum piston mencapai titik mati atas (TMA) pada langkah kompresi.

Pengaturan waktu ini dilakukan oleh komponen seperti vacuum advancer (pada sistem konvensional), contact point (platina), atau engine control unit (ECU) yang memanfaatkan power transistor pada sistem EFI.

3. Mengatur Percikan Api ke Silinder

Fungsi lain dari sistem pengapian adalah mendistribusikan percikan api ke masing-masing silinder pada waktu yang tepat. Mobil dapat memiliki 3, 4, 6, hingga 12 silinder, dan sistem pengapian memastikan bahwa setiap silinder mendapatkan percikan api sebelum piston mencapai TMA pada langkah kompresi. Proses ini juga menentukan silinder mana yang aktif dan mana yang tidak pada setiap siklus pembakaran.

4. Jenis Sistem Pengapian

Terdapat empat jenis utama sistem pengapian pada kendaraan bermotor, yaitu:

– Pengapian CDI (Capacitor Discharge Ignition)

Sistem ini sering digunakan pada sepeda motor dengan mesin silinder tunggal. CDI menggunakan kapasitor untuk menghasilkan induksi pada koil.

– Pengapian DLI (Distributorless Ignition System)

DLI adalah sistem pengapian tanpa distributor yang banyak digunakan pada mobil dengan teknologi EFI (electronic fuel injection).

– Pengapian Transistor

Sistem ini merupakan pengapian elektronik yang menggunakan transistor sebagai pengganti kontak mekanik. Transistor berfungsi sebagai saklar elektronik untuk memutus arus primer koil, sehingga listrik diubah menjadi percikan api.

– Pengapian Konvensional

Sebagaimana namanya, sistem ini menggunakan https://greenbrierarpharmacy.com/services/ kontak mekanik untuk menentukan interval percikan api pada busi. Pengapian konvensional adalah pendahulu dari sistem pengapian transistor.

Nah, itulah tadi penjelasan fungsi coil pada sistem pengapian, serta sedikit info terkait sistem pengapiannya. Semoga dengan memahami fungsi dan jenis sistem pengapian, kamu dapat mengenali cara kerja mesin kendaraan yang komponennya penting untuk dijaga.

Cara Merawat Mobil Agar Tetap Awet Seperti Baru

Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada menghadapi musim kemarau yang lebih kering dan panjang tahun ini dengan puncaknya diperkirakan di bulan Agustus 2023, dan sudah 60% wilayah Indonesia masuk musim kemarau.

Sebagai langkah antisipasi, para pemilik mobil perlu menjaga kondisi mobil supaya tak bermasalah ketika musim kemarau tiba. Auto2000 memberikan tips mengenai hal ini:

Ganti Oli Secara Teratur

Fungsi utama oli mesin adalah sebagai pelumas antar komponen mesin yang saling bergesekan untuk mengurangi risiko aus sehingga dapat bergerak secara optimal sepanjang waktu. Namun yang tidak kalah penting, oli juga membantu mendinginkan mesin dari panas yang timbul akibat gesekan antar komponen. Panas yang diserap akan Slot Gacor 777 diteruskan oleh oli mesin ke dinding blok mesin untuk selanjutnya dilepaskan keluar atau ditransfer ke radiator coolant. Dari sini terlihat betapa krusial tugas oli mesin di cuaca panas. Pastikan oli mesin dan transmisi tetap terjaga kualitasnya dengan menggantinya secara berkala di bengkel resmi.

Periksa Radiator Mesin

Tugas utama menjaga suhu kerja mesin ada pada radiator. radiator, cairan radiator akan bersirkulasi lewat blok mesin untuk melepaskan panas yang tercipta. Dalam prakteknya ada berbagai komponen berperan, seperti radiator, kipas pendingin radiator, tutup radiator, thermostat, tabung cadangan cairan radiator, selang dan sambungan, serta radiator coolant.

Semua komponen penting tersebut bahu-membahu memastikan suhu kerja mesin berada di level ideal sehingga tidak terlalu dingin (overcool) atau terlalu panas (overheat). Terlalu dingin akan membuat mesin boros dan tidak bertenaga, sementara overheat dapat membuat komponen mesin rusak bahkan mogok. Pastikan radiator coolant tidak habis dan dapat bersirkulasi dengan baik untuk melepaskan panas mesin.

Pastikan Kabin Mobil Nyaman

Sistem AC mobil harus dapat bekerja dengan baik sehingga suhu kabin selalu sejuk. Anda bisa memeriksa kondisi filter kabin supaya evaporator tidak mudah kotor dan gagal membuat dingin udara kabin. Termasuk membersihkan kondensor di depan ruang mesin dari kotoran yang menghambat pelepasan panas freon. Selebihnya, serahkan tugas perawatan AC mobil kepada bengkel resmi.

Waspada Debu

Masalah lain yang tidak kalah berbahaya adalah debu yang bertebaran. Debu dapat menyusup dan mengganggu kinerja komponen mekanis, seperti masuk ke dalam tabung shock absorber dan sambungan komponen kemudi, atau mengganggu kerja sensor-sensor yang berada di tempat terbuka. Cairan kendaraan cukup aman dari debu karena sistemnya tertutup. Namun ketika salurannya bocor, seperti ada seal atau tutup pengisian rusak, debu akan masuk dan merusak formula kimia cairan mobil.

Disarankan mobil harus giat servis berkala setiap 6 bulan. Potensi kerusakan komponen akibat debu dan suhu udara panas akan diketahui, serta segera diambil langkah pencegahan dan perbaikan sehingga mobil tetap aman dan nyaman di tengah musim kemarau.